Jumat, 11 Desember 2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Masalah
Dalam pengambilan keputusan, kita
memerlukan data-data yang diperlukan untuk dianalisis, guna mendukung keputusan
tersebut, apakah layak untuk diambil dan diterapkan di suatu perusahaan atau
tidak. Keputusan-keputusan yang diambil itu misalnya, apakah kita akan membuat
sendiri atau membeli saja suku cadang produk-produk tertentu dari penjual.
Kemudian, kita perlu memahami pengertian biaya alternatif dan menerapkannya
pada suatu analisa, untuk memilih cara penggunaan yang terbaik dari suatu
analisa. Selain itu, juga perlu adanya pemahaman mengenai penggunaan dan
keterbatasan alokasi biaya bersama atau yang disebut sebagai joint cost. Tidak
lupa, pentingnya menganalisa biaya relevan dalam pengambilan keputusan suatu
perusahaan. Kemudian, kita perlu mengidentifikasikan sifat-sifat, sebab-sebab,
dan cara-cara masalah motivasi yang berat, yang dapat merintangi pelaksanaan
keputusan untuk membuang peralatan lama dan menggantikannya dengan peralatan
yang baru.
1.2
Rumusan
Masalah
Ø
Bagaimana pengertian biaya relevan?
Ø
Bagaimana biaya dalam hubungannya dengan pengendalian?
Ø
Bagaimana mengidentifikasi biaya dan manfaat
biaya relevan?
Ø
Bagaiman Tujuan dan Alasan Biaya Relevan?
Ø
Bagaiman Penerapan Biaya Relelevan pada Berbagai kondisi?
Ø
Bagaiman Konsep Biaya untuk Pengambilan Keputusan?
1.3
Tujuan
Adapun tujuan
makalah ini disusun agar para pembaca dapat mengetahui dan memahami bagaimana
biaya relevan tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Biaya Relevan
Biaya relevan adalah
data biaya yang di harapkan di masa akan datang yang berbeda dalam beberapa
alternative keputusan atau Biaya relevan merupakan biaya yang terkait dengan
keputusan operasional. Misalnya, perusahaan yang memproduksi komponen produk
seperti kancing yang menggunakan mesin dan peralatan produksi khusus maka Biaya
Overhead Pabrik (BOP) tetap akan menjadi beban untuk perusahaan baik perusahaan
membeli atau membuat sendiri komponen tersebut. Dalam hal ini BOP tetap
tersebut tidak relevan untuk dipertimbangkan dalam keputusan.Yang termasuk
biaya relevan adalah biaya bahan baku, Tenaga Kerja Langsung (TKL) dan BOP
variabel. Dalam pengambilan keputusan membeli atau membuat sendiri komponen
produk dan keputusan menerima atau menolak order, perusahaan harus mempertimbangkan
biaya relevan dan bukan total biaya.
Biaya relevan adalah
biaya yang dapat dihindari atau biaya yang dapat dielakan dan harus
dipertimbangkan oleh setiap pengambil keputusan dalam berbagai alternatif yang
dihadapi. Biaya relevan memiliki karakteristik yakni sebagai berikut:
·
Biaya yang benar-benar akan terjadi dan mengingat biaya masa
lalu yang tidak relevan.
·
Biaya harus benar-benar akan memberikan hasil berbeda jika
memilih alternatif.
Hal yang perlu
diperhatikan dalam Biaya Relevan Setiap pilihan strategi, secara finasial,
biasanya akan mengandung besaran biaya relevan yang berbeda-beda. Hal-hal utama
yang perlu diperhatikan dalam biaya relevan antara lain:
a. Biaya-biaya masa lalu (historis) dapat membantu sebagai dasar
untuk membuat prediksi, namun biaya-biaya masa lalu tersebut tidak relevan
ketika membuat keputusan (yang bersifat masa depan).
b. Alternatif-alternatif berbeda dapat
dibandingkan dengan memeriksa perbedaan-perbedaan total pendapatan dan biaya
masa depan yang diharapkan.
c. Tidak semua pendapatan dan total biaya
masa depan yang diharapkan adalah relevan, sehingga pendapatan dan biaya yang
diharapkan tidak berbeda diantara alternatif-alternatif pilihan dianggap tidak
relevan dan dapat dihilangkan dari analisa.
d. Mengingat tingkat kesulitan
pengukurannya, titik berat yang tepat harus diberikan untuk faktor-faktor
kualitatif dan faktor-faktor kuantitatif non keuangan.
2.2 Biaya dalam
Hubungannya dengan Pengendalian
a. Biaya yang terkendali (controllable cost)
Biaya yang pada tingkat manajemen tertentu atau yang secara
langsung dapat dipengaruhi manejer tertentu. Umumnya biaya variabel dapat
dikendalikan dan sebaliknya biaya tetap. Tetapi jika dikaitkan dengan cost
center maka semua biay yang biaya menjadi tanggung jawab center bersangkutan adalah
terkendalikan.
b. Biaya yang tidak dapat dikendalikan (uncontrollable cost)
Biaya yang bukan tanggung jawab dan tidak dapat dipengaruhi
pusat tertentu. Sebagai contoh dari biaya yang tidak dapat dikendalikan adalah
semua gaji karyawan ditetapkan oleh direksi, dan jika gaji belum memenuhi
motivasi karyawan, sehingga terjadi penurunan produksi, maka manejer atau
kepala bagian pemasaran tidak dapat diminta pertanggung jawaban atas kurangnya
motivasi atau penurunan produksi.
c. Discretionary atau managed cost atau programmed cost
Sifat biaya jangka
pendek yang berarti kadang-kadang ada dan kadang-kadang tidak ada dan
berubah-ubahbisa kecil atau dinaikkan atau tidak perlu dilaksanakan apa yang
telah dianggarkan, jika memang keadaan harus demikian.
Contoh: biaya iklan,
promosi, atau pengembangan. Biaya yang besar ini dapat dibebankan sekaligus
dalam tahun pengeluaran sebagai beban laba/rugi atau diamortisasikan beberapa
tahun, tergantung kebijaksanaan manajemen.
d. Committed cost atau capacity cost
Biaya ini sering pula disebut biaya bersiap atau biaya
berjaga-jaga meliputi semua biaya yang terjadi dalam rangka memepertahankan
kapasitas atau kemampuan organisasi dalam kegiatan produksi, pemasaran dan
administrasi. Beban biaya secara berkala dibebankan ke laba/rugi.
Misalnya biaya penyusutan aktiva tetap secara periodik
(bulananata tahunan) selalu ada sepanjang umur aktiva yang ditetapkan
sebelumnya, tanpa melihat perusahaan sedang surut atau maju dan tidak pula
dapat dihapuskan atau ditiadakan.
e. Avoidable dan unvoidable
cost
Avoidable atau terhindarkan adalah suatu beban biaya yang
bersifat tetap dan menjadi tanggungan sendiri oleh suatu bagian tertentu atu
biaya yang tidak akan berlanjut.
Unavoidable cost adalah merupakan biaya yang menjadi
tanggungan bersama suatu organisasi atau biaya yang dirumuskan sebagai
fasilitas atau jasa yang dinikmati bersama berdasarkan beban tertentu dengan
metode alokasi.
Contoh: sebuah toko bercabang dari rangkaian toko “wongkito”
menjual banyak jenis produk. Toko itu memilik restoran dengan meja panjang
hampir selebar toko. Manajemen sedang mempertimbangkan untuk menutp saja
restoran itu, karena operasinya terus merugi. Ramalan perhitungan rugi-laba
dalam ribuan rupiah tampak sebagai berikut:
keterangan
|
jumlah
|
Dagangan umum
|
Produk pertanian
|
Restoran
|
penjualan
|
5.000
|
4.000
|
400
|
600
|
pengeluaran variabel
|
3.390
|
2.800
|
200
|
390
|
marjin kontribusi
|
1.620 (32 %)
|
1200 (30%)
|
200 (50%)
|
210 (35%)
|
pengeluaran tetap
|
1.110
|
750
|
50
|
310
|
laba/rugi operasional
|
500
|
450
|
150
|
(100)
|
Biaya
terhindarkan terdiri dari upah karyawan masing-masing departemen,
Rp100.000dibagian restoran, Rp20.000 dibagian produk pertanian dan Rp 250.000
dibagian dagangan umum.
Jika
restoran itu ditutup, maka manejer akan menggunakan ruangan yang dikosongkan
sebagai menambah barang dagangan umum atau menambah hasil produk pertanian.
Menambah barang dagan umum tidak akan memerlukan tenaga tambahan, tetapi
menambah hasil produk pertanian akan memerlukan Rp 25.000,-. Manejer
memperkirakan bahwa penjualan barang dagangan umum akan bertambah Rp 300.000
dan hasil produk pertanian dengan Rp 200.000.
Pada
bagian ini kita akan menelaah avoidable dan unvoidable cost saja, adapun
langkah pertama: biaya yang tidak menjadi beban lagi atau biaya yang
terhindarkan bagian restoran terhadap total pendapatan yang hilang dapat pula
diketahui, yaitu Rp 110.000,-(Rp 600.000 – Rp 490.000).
Laba
opersional perusahaan akan menjadi Rp 390.000 (Rp 500.000 – Rp 110.000).
Perlu
dibuat daftar pendapatan tanpa bagian restoran, kemudian biaya tetap
dialokasikan misalnya berdasarkkan jumlah penjualan masing-masing bagian (total
penjualan menjadi sebesar Rp 4.400.000,- (Rp 4.000.000 + Rp 400.000)).
Biaya
tetap menjadi Rp 1.010.000,- (Rp 1.110.000 dikurang avoidable cost restoran Rp
100.000).
Maka alokasi biaya tetap:
Ke dagangan umum: 4.000.000 X 1.010.000 = Rp 918.182,-
4.400.000
Ke
produk pertanian: 400.000 X 1.010.000 = Rp 91.818,-
4.400.00
Jadi
tanpa restoran total laba operasioanal kedua alterntaif lebih rendah, maka
penutupan restoran adalah pengambilan keputusan yang keliru.
f. Imputed dan sunk cost
Imputed cost adalah biaya yang menyatakan harga beli atau
nilai dari suatu kekayaan yang diukur dengan nilai penggunaanya. Biaya ini
tidak menyangkut pengeluaran kas yang sebenarnya dan juga tidak dicatat dalam
buku-buku perusahaan, terutama dalam perusahaan perorangan.
Misalnya gaji dari pemilik perusahaan atau sewa kekayaan
milik perusahaan sendiri. Ada alasan yang tidak memungkinkan memasukkan biaya
ini, dengan demikian dalam membuat perbandingan biaya ini perlu
dipertimbangkan.
Sunk cost adalah biaya yang dalam situasi tertentu tidak
dapat diperoleh kembali. Pengeluaran yang telah dilakukan pada masa lalu,
semuanya tidak dapat diperoleh kembali.
Misalnya dalam keputusan untuk penggantian aktiva lama
dengan aktiva yang baru, nilai aktiva lama atu nilai buku setelah penyusutan
aktiva lam merupakan sunk cost dan tidak relevan untuk dipertimbangkan dalam
penggantian tersebut. Karena nilai tersebut tetap ada ataupun tetap merupakan
kerugian/biaya, jelasnya tetap merupakan biaya aktiva digunakan atu diganti.
g. Opportunity cost (biaya kesempatan)
Jika suatu keputusan sudah dibuat untuk melaksanakan salah
satu alternatif, maka manfaat alternatif-alternatif lainnya akan lepas dari
tangan. Manfaat yang lepas karena ditolaknya pilihan yang lain disebut biaya
kesempatan atau opprtunity costdari pilihan yang telah dibuat itu.
Karena biaya kesempatan itu tidak benar-benar dikeluarkan,
maka tidak dicatat dalam pembukuan, namun biaya ini merupakan biaya yang
relevan untuk pengambilan keputusan, dan harus dipertimbangkan di dalam
mengevaluasikan sesuatu alternatif yang dihadapi. Nilai hakiki dari biaya
kesempatan itu sering kali sulit ditentukan, karena faktor-faktor lain ikut
berperan. Umpamanya suatu keputusan manajemen untuk menekan biaya pemilikan
inventory dengan jalan mempunyai persediaan sedikit mungkin, bisa mengakibatkan
kekosongan persediaan, jadi penjualan yang tidak dapat direalisir karena
kekosongan persediaan adalah biaya kesempatan dari keputusan manajemen.
2.3 Identifikasi
Biaya dan Manfaat Biaya Relevan
Hanya biaya yang
berbeda secara total di antara yang berbeda secara total di antara yang
berbagai alternatif yang termasuk informasi yang relevan dalam membuat
keputusan. Jika biaya di antara berbagai alternatif sama maka tidak akan
memiliki dampak terhadap biaya dan dapat dia abaikan. Contoh : jika anda
memutuskan pergi ke bioskop atau menyewa video tape. Biasanya biaya yang
dilakukan pada keputusan ini di sebut biaya terhindar (avaoidable cost).
Avoidble cost adalah biaya yang dapat dihilangkan baik seluruhnya ataupun
sebagian dengan memilih salah datu alternatif yang ada. Dan biaya avoidable
adalah biaya relevan.
Ada dua kategori
biaya yang tidak pernah relevan dalam pembuattan keputusan. Biaya tidak relevan
tersebut adalah:
a) Sunk cost
b) Future cost yang tidak berbeda di
antara berbagai alternatif.
Sunk cost adalah biaya
yang telah terjadi dan tidak dapat di hindari dari apapun keputusan yang dibuat
manajer. Sunk cost akan selalu sama, tidak memiliki pengaruh terhadap berbagai
alternatif yang di pertimbangkan, biay tersebut selalu tidak relevan dan
sebaiknya diabaikan. Sedangkan future cost yang berbeda diantara alternatif
yang tersedia adalahl biaya relevan.
Dalam akuntansi
manajerial, istilah biaya terhindar (avoidable cost),biaya diferensial
(diferential cost), incremental cost, dan biaya relevan selalu digunakan secara
bergantian.
Seperti yang telah
dikemukakan, data relevan merupakan unsur penting dalam proses pengambilan
keputusan biasanya data yang dianggap relevan disebut biaya yang dapat
dihindari (avoidable cost) atau biaya
yang dapat dielakkan dan harus dipertimbangkan oleh setiap pengambil keputusan
dalam memilih berbagai alternatif yang dihadapinya.
Karena hanya biaya
dan pendapatan yang masih akan terjadi shingga biaya dan pendapatan pada masa
mendatang akan memberikan hasil hasil yang berbeda tetapi relevan dalam
pengambilan keputusan.
Jadi biya relevan
yang dimaksud adalah semua biaya yang akan terjadi masa yang akan
mendatang,kecuali unavoidable cost
yaitu meliputi sunk cost dan biaya yang tidak berbeda atau dengan biaya karakteristik:
Ø Biaya atau penghasilan yang benar-benar
akan terjadi atau dieroleh di masa mendatang,ingatlah biaya masa lalu yang
tidak releva.
Ø Biaya
atau penghasilan harus benar-benar akan memberikan hasil berbeda jika
memilih alternatif.
Untuk mengidentifikasi biaya atau
pendapatan dari berbagai alternatif, maka langkah-langkah dibawah inidapat
membantu:
Ø Mengumpulkan seluruh biaya yang
berkaitan dengan masing-masing alternatif.
Ø Menghapuskan/meniadakan/mengeliminir
biaya terbenam (sunk cost)
Ø Mengacuhkan atau mengeliminir biaya
yang tidak berbeda antara alternatif-alternatif.
Ø Menetapkan keputusan pada data yang
telah di eleminir saja.
Contoh: Data di bawah ini:
Keterangan
|
Peralatan lama
|
Peralatan baru
|
|
Biaya
orisinil/harga perolehan
|
Rp 20.000,-
|
Rp 13.500,-
|
|
Umur Ekonomis/Tahun
|
8
|
3
|
|
Umur Sekarang/Tahun
|
5
|
0
|
|
Sisa umur ekonomis
|
3
|
3
|
|
Akumulasi penyusutan
|
Rp 12.500,-
|
Rp0
|
|
Nilai buku
|
Rp 7.500,-
|
Rp0
|
|
Harga jual/nilai
penyingkiran sekarang
|
Rp 4.000,-
|
Rp0
|
|
Biaya operasional
tunai setahun
|
Rp 7.000,-
|
Rp 3.000,-
|
Bunga dan pajak sementara ini
ditiadakan.
v Dapat dilihat pada tabel yang diberikan
diatas
v Mengeliminasi biaya masa lalu/ sunk cost
v Antara lain: biaya orisinil, akumulasi
penyusutan, nilai buku mesin lama, dan masa pemakaian/sisa umur ekonomis.
v Sisa setelah dieliminasi adalah:
penyusutan mesin baru, harga jual mesin lama, rugi atau laba penyingkiran mesin
lama akan mempengaruhi bila memperhitungkan pajak dan biaya operasional.
Dari langkah keempat,
maka keputusan dari kedua alternatif dapat disusun sebagai berikut, dihitung total
3 tahun.
Biaya pralatan lama Biaya peralatan baru
- Biaya operasi tunai/3 tahun Rp 21.000,- Rp
9.000,-
- Biaya penuyusutan mesin/3 tahun - Rp
13.000,-
Total biaya 3 tahun Rp 21.000,- Rp 22.500,-
- Pendapatan harga jual mesin lama - Rp
4.000,-
Total biaya bersih 3 tahun Rp 21.000,- Rp 18.500,-
Akan
tetapi jika hanya mempertimbangkan keputusan jangka waktu 1 tahun, maka
kemungkinan alternatif akan berbeda yang memerlukan penilaian sujektif manejer
seperti tampak sebagai berikut:
Perbandingan biaya tahun pertama.
-
biaya operasi setahun Rp
7.000,- Rp 3.000,-
-
penyusutan mesin baru (garis lurus/3tahun)
Atau setahun Rp
- Rp 4.500,-
Total biaya Rp
7.000,- Rp 7.500,-
-
Rugi/Laba dengan kebiasaan akuntasi:
Mesin lama (nilai buku dikurangi harga jual) Rp - Rp
3.500,-
Total biaya Rp
7.000,- Rp 12.000
Namun
perhitungan ini keliru, karena diantara kedua alternatif nilai buku mesin lama
adalah biaya terbenam atau sunk cost yang
sama saja, baik menggunakan mesin lama maupun jika menggunakan perlatan baru.
2.4 Tujuan dan
Alasan Biaya Relevan
Dari contoh kasus diatas menunjukkan
bahwa memakai peralatan baru lebih menguntungkan daripada perlatan lama. Dalam
pertimbangan itu digunakan hanya biaya relevan dan kedua pertimbangannya
terhadap semua biaya,baik relevan maupun tidak relevan atau menelusuri
keseluruhan alternatif yang ada.
Ternyata
kedua alternatif itu dapat dipertimbangkan namun alasan atau tujuan untuk
memfokuskan pada biaya relevan, setidak-tidaknya mempunyai 2 alasan sebagai
berikut:
Pertama,
jarang tersedia informasi yang mencukupi untuk mempersiapkan laba rugi seperti
kita kenal dalam pencatatan akuntansi. Terbatasnya informasi tersebut, maka
pengambil keputusan harus mengetahui bagaimana mengakui biaya relevan atau
tidaknya.
Kedua,
penggunan biaya relevan bersama-sama dengan biaya yang tidak relevan.
Dapatmengacaukan atau membingungkan dan menjauhkan perhatian bagi pengambil
keputusan dari persoalan yang keadaanya sungguh-sungguh kritis. Dan ada pula
bahannya kalau sebagian data yang tidak relevan tersebut digunakan tidak
semestinya, yang ada gilirannya menghasilkan keputusan yang tidak benar.
2.5 Konsep Biaya
untuk Pengambilan Keputusan
Salah satu tugas
manajer adalah membuat keputusan bersadasarkan informasi akuntansi yang
relevan. Keputusan itu tersiri dari keputusann rutin dan sehari-hari sesuai
dengan fungsi–fungsi manajemen (pemasaran, produksi, dan keuangan). Sedangkan
keputusan khkusus adalah keputusan yang hanya kadangkala saja dibuat, yaitu
misalnya keputusan tentang:
v Menolak atau menerima orderan khusus
v Menetapkan kebijakan harga
v Menetapkan devisi atau mengembangkan
v Menentukan laba pada keterbebasan
kapasistas
v Membuat sendiri atau membeli produk
2.6 Penerapan
Biaya Relelevan pada Berbagai kondisi
1. Penetapan Harga
Analisis biaya
relevan digunakan dalam pengambilan keputusan jangka pendek untuk menetapkan
harga jual untuk suatu pesanan tambahan diluar produksi yang normal. Suatu
pesanan tambahan akan diterima jika harga jualnya dapat menutup biaya variabel
sehingga memberikan marjin kontribusi (harga jual dikurangi biaya variabel)
yang positif.
2. Membuat atau membeli
Keputusan
untuk membuat atau membeli mencakup pembandingan antara dua alternative yaitu
membuat sendiri dalam pabriknya atau membeli dari supplier luar. Biaya relevan
dengan keputusan membeli adalah harga beli per unit, sedangkan biaya relevan
dengan keputusan membuat sendiri meliputi biaya produksi variabel, biaya tetap
yang dapat dihindarkan, dan biaya peluang.
Agar produk jadi
sampai di tangan konsumen, ada beberapa langkah yang harus dijalani antara
lain:
·
Pertama, bahan baku diperoleh baik melalui penambangan,
pengeboran, menanam atau memelihara hewan dan sebagainya.
·
Kedua, bahan baku ini harus diproses untuk dibersihkan dan
disiapkan agar menjadi bahan yang berguna dan sesuai dengan kebutuhan.
·
Ketiga, bahan-bahan tersebut harus melalui proses pabrikasi
pendahuluan sebelum digunakan sebagai bagian dari barang jadi.
·
Keempat, proses manufaktur aktual produkjadi dilakukan.
·
Akhirnya, barang jadi didistribusikan kepada konsumen akhir.
Seluruh tahapan ini disebut value chain (rantai nilai).
3. Bauran produk
Analisis biaya
relevan bermanfaat dalam menetapkan kombinasi yang optimal beberapa produk yang
harus diproduksi dan dijual dalam suatu bauran produk untuk mencapai laba yang
maksimum dengan mempertimbangkan keterbatasan yang ada, yaitu Keputusan untuk
menjual atau memproses lebih lanjut mencakup pembandingan dua alternative yaitu
menjual produk tanpa biaya pemrosesan tambahan atau menjual produk setelah
terjadi biaya pemrosesan tambahan. Tentu saja keputusan akan jatuh pada
alternative yang memberikan keuntungan lebih besar. Faktor penting yang perlu
diperhatikan untuk tipe keputusan seperti ini adalah biaya tertanam (sunk cost)
selalu merupakan biaya yang tidak relevan.
4. Keputusan Lini Produk
Keputusan lini produk
berhubungan dengan kemungkinan untuk menarik satu atau lebih produk dari lini
produk perusahaan. Dua faktor yang mesti dipertimbangkan dengan cermat adalah
faktor kuantitatif dan kualitatif. Faktor kuantitatif menyangkut pengurangan
dan penghematan biaya harus melebihi hilangnya pendapatan karena ditariknya
produk yang bersangkutan. Faktor kualitati menyangkut pengaruhnya terhadap
konsumen dan produk lain yang dipertahankan dalam lini produk
5. Ekspansi / Kontraksi Operasi
Keputusan untuk
memperluas kapasitas operasi menggunakan analisis biaya relevan berkaitan
dengan perhitungan biaya yang akan timbul karena ekspansi operasi, untuk
diperhitungkan dengan pendapatan yang diperoleh dari ekspansi tersebut.
Jika pendapatan tambahan dari ekspansi operasi melebihi biaya relevan dengan
ekspansi
6. Pesanan Khusus
Manajer selalu
mengevaluasi apakah pesanan khusus dapat diterima dan apabila diterima
berapakah harga yang akan ditetapkan untuk pesanan khusus ter-sebut. Pesanan
khusus adalah pesanan pada waktu tertentu yang bukan merupa-kan hasil dari
kegiatan normal perusahaan.
7. Penggunaan Sumber Daya yang
Terbatas
Manajer terus-menerus
dihadapkan pada masalah bagaimana sumber daya yang terbatas digunakan. Sebagai
contoh, sebuah toko memiliki keterbatasan ruang sehingga tidak dapat menumpuk
semua produk yang ada. Perusahaan manufaktur memiliki keterbatasan jumlah jam
mesin dan jumlah tenaga kerja langsung. Pada saat keterbatasan sumber daya
tersebut membatasi kemampuan perusahaan untuk memuaskan kebutuhannya,
perusahaan dapat mengatakan bahwa mereka meng-hadapi kendala. Karena sumber
daya terbatas, perusahaan tidak dapat memenuhi seluruh ambisinya, sehingga
manajer harus memutuskan bagaimana sumber daya yang terbatas tersebut
digunakan. Biaya tetap selalu tidak terpengaruh oleh pilhan yang dibuat oleh
manajer sehingga manajer harus memilih tindakan yang akan memaksimumkan total
margin kontribusi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam proses
pengambilan keputusan manajemen dihadapkan pada berbagai alternatif keputusan.
Untuk mengambil keputusan paling tepat, berisiko paling rendah dan paling
menguntungkan bagi organisasi maka manajemen memerlukan informasi baik secara
kualitatif maupun kuantitatif sebagai bahan pertimbangan. Informasi biaya salah
satu hal penting yang harus dipertimbangkan. Dengan demikian informasi
akuntansi harus menyediakan data yang bisa membantu manajemen dalam membedakan
antara biaya relevan dan tidak relevan dala pemilihan alternatif tersebut.
Syarat
biaya relevan yakni merupakan biaya masa yang akan datang, dan berbeda antara
alternatif tindakan.
Biaya relevan adalah
biaya yang dapat dihindari atau biaya yang dapat dielakan dan harus
dipertimbangkan oleh setiap pengambil keputusan dalam berbagai alternatif yang
dihadapi. Biaya relevan memiliki karakteristik yakni sebagai berikut:
·
Biaya yang benar-benar akan terjadi dan mengingat biaya masa
lalu yang tidak relevan.
·
Biaya harus benar-benar akan memberikan hasil berbeda jika
memilih alternatif.
3.2 Saran
Dengan
penjelasan di atas diharapkan kepada para pembaca untuk dapat memahami dan
mampu untuk mengaplikasikannya dengan baik.
Langganan:
Postingan (Atom)